Akan tetapi pengamat sosial, Devie Rahmawati, menilai judi online merupakan persoalan serius yang harus menjadi perhatian pemerintah.
Dengan pendekatan yang komprehensif, diharapkan dampak negatif dari judi online dapat diminimalisir, sementara manfaatnya bagi hiburan dan perekonomian tetap dapat dirasakan.
Judi online adalah bentuk perjudian yang dilakukan melalui internet. Para pemain dapat memasang taruhan dan bermain berbagai jenis permainan judi menggunakan perangkat elektronik seperti komputer, laptop computer, atau smartphone.
"Saya most important judi, tapi saya nggak mau merepotkan orang lain, nggak mau utang ke orang lain. Mungkin prinsip itu yang menyelamatkan saya dari kecanduan judi online."
Judi awalnya hanya bisa diikuti secara langsung dalam kasino. Seiring dengan kemajuan teknologi dan kemudahan transaksi, judi pun bisa diakses secara online di mana saja dan oleh siapa saja, termasuk anak-anak.
"Generasi muda harus diberi pemahaman yang jelas bahwa mencari penghasilan dengan cara kerja keras adalah yang terbaik. Tidak ada keuntungan yang bisa didapatkan dari berjudi," ujar Heru.
Di negara maju seperti Eropa, kata Devie, pemerintah setempat menyediakan bantuan psikolog bagi pecandu judi online atau gim online.
Meskipun judi online memiliki kelebihan, ada juga risiko yang perlu diperhatikan. Pertama, ada risiko keamanan. Beberapa situs judi online mungkin tidak terpercaya dan dapat melakukan penipuan terhadap pemain.
Judi online adalah bentuk perjudian yang dilakukan melalui internet. Pemain dapat memasang taruhan dan bermain berbagai jenis permainan secara virtual. Judi online memiliki kelebihan seperti aksesibilitas yang lebih baik, berbagai jenis permainan, dan reward yang menarik.
Stres atau depresi website berat akibat bermain judi online juga dapat menyebabkan berbagai penyakit, misalnya GERD, bahkan hingga serangan jantung.
Isolasi Sosial: Penjudi yang bermasalah mungkin mengisolasi diri dari orang lain, menghindari interaksi sosial karena rasa malu atau fokus pada judi.
Kecemasan tersebut memicu stres hingga depresi ketika mendapatkan kekalahan terus menerus. Selain itu juga, pressure dan depresi ini diakibatkan karena perilaku cenderung menghalalkan segala cara untuk dapat terus bermain.
Penelitian menunjukkan, sistem saraf simpatik di dalam otak merespons kekalahan yang dirayakan sebagai kemenangan dengan cara yang sama seperti merespons kemenangan yang sebenarnya. Karena inilah, judi online bisa membuat kecanduan, meski pemainnya sebenarnya sudah kalah berkali-kali.
Biasanya, permainan judi online mudah menjebak dan membuat orang ketagihan karena menimbulkan harapan tinggi untuk memperoleh uang banyak secara instan.